ANALISIS USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM “MASHROOM HOUSE" JL. STM UJUNG, SUKA MAJU, KECAMATAN MEDAN JOHOR
Main Article Content
Abstract
Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam usaha pembuatan Jamur Tiram khususnya dalam analisa finansialnya, sehingga masih banyak pengrajin pembuat Jamur Tiram yang menjalankan usaha tersebut hanya sebagai usaha sampingan. Hal tersebut di atas telah mendorong peneliti untuk meneliti tentang usaha pembuatan Jamur Tiram dengan tujuan : 1) Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan usaha pembuatan Jamur Tiram, dan 2) Untuk mengetahui pendapatan dan penerimaan dari usaha pembuatan Jamur Tiram di jl. stm ujung, suka maju, kec. medan johor. Pelaksanaan penelitian ini perlu dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh petani khususnya petani jamur tiram. Metode analisis data yang digunakan adalah observasi partisipatif. Biaya yang di keluarkan untuk satu kali proses produksi budidaya jamur tiram dengan skala luas kumbung 7,9 m x 2,8 m adalah sebesar Rp.13.486.325. Biaya tersebut antara lain biaya tetap dan biaya variabel. Harga jual jamur tiram Rp.100.000/ kg dan total pendapatan Rp.24.713.675. Produksi jamur tiram selama 8 bulan sebanyak 382 kg dengan total penerimaan Rp.38.200.000. Hasil analisis B/C ratio menunjukan angka 1.82 artinya usaha jamur tiram yang dijalankan menguntungkan. Berdasarkan BEP Produksi pada penjual 134,86 kg jamur tiram terjadi Break Even Point dan pada pejualan ke 135 kg jamur tiram, baru mulai memperoleh keuntungan. BEP Harga 35.304 Artinya dengan produksi 382 Kg jamur, maka titik impas modal terjadi jika harga jamur Rp. 35.304. BEP Penerimaan 13.162.828 Artinya usaha jamur tiram putih yang dijalankan oleh petani Rumah Jamur Welury satu kali produksi mampu memberikan keuntungan karena total penerimaan lebih tinggi dari nilai titik impas yang diperoleh dari perhitungan BEP Penerimaan.